Home Photo GERAKAN TANAM 1000 POHON - SELO GRIYO IJO ROYO ROYO - 15 Oktober 2020
GERAKAN TANAM 1000 POHON - SELO GRIYO IJO ROYO ROYO - 15 Oktober 2020
By KKBM At November 16, 2020 0
Resume tulisan Bambang Mulyadi /wnong kuno - sp korwil semarang
Kali ini kami 'blusukan' hunting candi di pedalaman, Sobat ITD ada yg pernah kesini? Rutenya asyik, lewat permukiman penduduk desa, melewati sawah nan elok mirip sawah terasering
(foto terlampir dibawah), lewat jalan setapak.. Di perbukitan lereng Pegunungan Sumbing.
>>tentang info Candi nya, silakan dibaca dibawah, semoga bermanfaat untuk pengetahuan kita semua.
#candi #mataramkuno #abad8masehi #sejarah #pecintasejarah #jasmerah #magelang #gunungsumbing
Candi Selogriyo yg merupakan sebuah peninggalan purbakala, yg berlokasi di Dusun Campurrejo, Desa Kembangkuning Kecamatan Windusari , Kabupaten Magelang.
Candi Selogriyo berada di lereng timur dengan ketinggian 740 mdpl.
Terletak di kaki gunung Sumbing tepatnya di lereng timur tiga bukit Condong, Giyanti dan Malang.
Candi Selogriyo juga merupakan candi yg bercorak Hindu yg dibangun sekitar abad ke-8 Masehi oleh wangsa sanjaya pada masa kerajaan Mataram Kuno.
Candi ini ditemukan pertama kali pada tahun 1835 oleh Hartman, Residen Magelang pada masa penjajahan Belanda, Ketika ditemukan, kondisi candi dalam keadaan porak poranda dan banyak batu bagian candi yang hilang, Atas inisiatif Hartman, dibentuklah tim yang bertugas untuk menyusun kembali sisa-sisa bagian candi yang berserakan tersebut..
Candi ini terpencil dari pemukiman penduduk dan tersembunyi di antara perbukitan..
Menurut beberapa sumber, Candi Selogriyo dibuat pada masa yang sama dengan candi-candi yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Meskipun ditemukan dalam keadaan runtuh, masih terlihat dengan jelas adanya 5 arca di candi tersebut, yaitu arca Ganesha, Durga, Agastya, Nandiswara, dan Mahakala.
Salah satu keunikan dari Candi Selogriyo ini adalah puncaknya yang berbentuk buah keben, yang disebut Amalaka. Candi yang digunakan sebagai tempat menyepi para raja Hindu ini memiliki pancuran air yang konon katanya bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat awet muda.
Berikut dibawah terlampir foto salah satu sudut candi Selogriyo dari tahun 1926 dan 2016:
Candi Selogriyo adalah sebuah peninggalan purbakala di Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 M, pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Candi Selogriyo berada di lereng timur kumpulan tiga bukit, yakni Bukit Condong, Giyanti, dan Malang, dengan ketinggian 740 mdpl. Secara administratif, candi ini berada di Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.
Arsitektur Indonesia Klasik berlatar belakang agama Hindu ini menghadap ke arah timur. Di empat sisi dinding bangunan candi terdapat lima relung tempat arca-arca perwujudan dewa. Arca-arca tersebut adalah Durga Mahisasuramardini (dinding utara), Ganesha (dinding barat), Agastya (dinding selatan), serta Nandiswara dan Mahakala (dinding timur). Salah satu keistimewaan candi tanpa perwara ini adalah kemuncaknya yang berbentuk buah keben. Kemuncak tersebut disebut amalaka.
Lapran kegiatan 15 0ktber 2020 Mifta pok darwis dan Rendy Pratama /panitia
Nama kegiatan= Tanam bibit seribu pohon
Tujuan kegiatan= penghijauan peresapan air aliran sungai
Lokasi kegiatan= Sungai deket candi selogriyo
Ketua penyelenggara= Rendi Pratama
Peserta kegiatan siapa saja? Karangtaruna kembangkuning, relawan lereng sumbing, relawan pakis, semarang, salatiga, boyolali, tim BPPD, Perhutani,BPDAS , KKBM Jumlah berapa?= 100
Jenis/macam pohon yang ditanam= Gayam,Ringin, Aren
Jumlah pohon yang ditanam= 2500
Asal bibit (swadana/bantuan dari mana)= BPDAS jogjakarta
Uraian singkat kegiatan= Kegiatan di laksanakan dengan tema gerakan tanam 1000 phn Selogriyo ijo royo royo menjaga keseimbangan alam agar menjadi peresapan air yang maksimal dikemudian hari
Komentar ketua= sangat puas dengan bantuan dari banyak relawan
Harapan ketua= untuk di laksanakan kembali dan diberikan Bibit yang mampu menambah pemberdayaan masyarakat
Kenapa kita di sini ??>
Karena kita adalah manusia egois yang hidup tidak dari roti saja...dalam perjalanan ini membawa kita pengertian teriori wilayah dan daerah aliran sungai. Sependek pengetahuan sungai di kasifikasi dalam kewenangan ordo 1 adalah sungai yang terhubung dengan laut, ordo dua adalah sungai terhubung oleh ordo 1 dan ordo 3 adalah yg terhubung ke ordo 2. Membaca peta magelang hanya punya satu Progo yang berhulu di Jlumprit Kab Temanggung - menjadi batas teritori kota dan kab Magelang,Elo adalah ordo 2.
Egois kita supaya bisa setidaknya aman menjadi penikmat wajib tidak melupakan hulu.
Elo adalah di sisi timur di sisi timur kota Magelang – membelag kab Magelang banyak terpasok air dari Merbabu dan Merapi sedang Progo adalah Sumbing Sindoro dan oleh darainase kota. jenis tanah yang berbeda dengan elo, bertemu di Progowati banyak alur sungai berubah rubah.
Progo kita ketahui musim kemarau air nya kecil dan musim hujan sering bandang, salah satu sungai yang menurrut info Forkom DAS adalah sungai dengan kondisi mendesak di pulihkan.
Gambar peta ini hanyalah potongan dari satu titik wilayah hullu Progo.
Satu sungai Santu rencana satu integrasi menejemen.🙅#kiss
Sebenarnya kalo kita bener bener mengkaji terkait dengan sungai berdasarkan kajian geomorfologi tentang pola aliran sungai dan perkembangannya setidaknya kita akan mengetahui karakteristik dari sisi geologinya berupa umur, kemudian tingkat pelapukan dan kerentanan tanah/batuannya, pola perkembangan bentuk tekuk sungai dll..dari hal ini setidaknya akan membantu dalam hal penghitungan luasan DAs, karakteristik dari tanah dan batuan dan terhadap tata ruang.
Point pentingnya “terkait mitigasi bencananya juga.
Jangan bilang kemanusiaan kalo tidak mampu membaca pengurangan resiko !! Responsif adalah baik mengurangi adalah kebijaksanaan cerdas. (diskusi wag KPS Srayu Opak Red Petrus Widiyatno – bapak bambang )
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Posting Komentar